News Rantau – Pemerintah Kabupaten Tapin berkomitmen memperbaiki dan menghidupkan kembali Hutan Kota Rantau dengan melakukan penataan ulang kawasan tersebut pada tahun 2025. Selain sebagai ruang terbuka hijau, hutan kota ini juga dirancang menjadi sarana edukasi lingkungan dan konservasi pohon langka.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, Sufiansyah, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk mengembalikan daya tarik Hutan Kota Rantau, yang selama ini mulai sepi pengunjung.
“Pada 2025, kami akan coba benahi agar minat kunjungan masyarakat ke hutan kota ini meningkat kembali,” ujar Sufiansyah di Rantau, Kamis (26/7/2025).
Baca Juga : DLH Tapin rehab Hutan Kota Rantau tambah variasi jenis pohon
Konservasi Pohon Langka Jadi Fokus
Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam penataan ulang ini adalah penanaman pohon-pohon langka, seperti ulin, yang kini masuk kategori hampir punah. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang flora khas Kalimantan.
“Kami ingin Hutan Kota tidak hanya jadi ruang terbuka hijau, tapi juga tempat masyarakat mengenal dan belajar tentang pohon langka yang kini terancam punah,” jelasnya.
Koordinasi dan Pembersihan Kawasan
Saat ini, kondisi Hutan Kota Rantau dinilai memprihatinkan. Oleh karena itu, Pemkab Tapin akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membersihkan dan merapikan kawasan tersebut sebagai langkah awal sebelum penataan besar dilakukan.
“Kami akan berkoordinasi dengan DLH untuk membersihkan area hutan yang kini terlihat kotor dan terbengkalai,” ujar Sufiansyah.
Harapan Jadi Sarana Edukasi dan Sosial
Lebih jauh, penataan ulang ini diharapkan mampu menghidupkan kembali fungsi. Hutan Kota Rantau sebagai pusat interaksi sosial, lokasi kegiatan komunitas, hingga tempat edukasi bagi pelajar dan keluarga.
Pernyataan tersebut mencerminkan harapan besar terhadap program rehabilitasi lingkungan. Melalui langkah ini, diharapkan tercipta ekosistem yang lebih sehat, bersih, dan hijau. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat saat ini, upaya ini juga dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk kelestarian alam.
Generasi mendatang akan mewarisi lingkungan yang lebih terjaga, menjadi bukti komitmen kita terhadap keberlanjutan. Rehabilitasi ini tidak hanya menyangkut pemulihan fisik lingkungan. Tetapi juga membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama bagi semua makhluk hidup.