,

Rantau Minangkabau: Jejak Budaya yang Menyebar hingga ke Negeri Jiran

by -54 Views
telkomsel

News Rantau  — Budaya Minangkabau dikenal luas bukan hanya di Sumatera Barat, tetapi juga melintasi batas negara hingga ke kawasan Malaysia dan sebagian Thailand Selatan. Fenomena “rantau Minang” menjadi bukti betapa kuatnya semangat perantauan dan kemampuan adaptasi masyarakat Minangkabau dalam mempertahankan jati diri budaya di tengah perubahan zaman dan lintas wilayah.

Silek - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rantau Minangkabau: Jejak Budaya yang Menyebar hingga ke Negeri Jiran

Tradisi Merantau yang Mengakar

Bagi masyarakat Minangkabau, merantau bukan sekadar mencari rezeki, melainkan bagian dari filosofi hidup. Tradisi ini telah berlangsung ratusan tahun dan menjadi salah satu pilar pembentuk identitas budaya Minang. Sejak masa kolonial, banyak pemuda Minangkabau yang meninggalkan kampung halaman untuk menimba ilmu, berdagang, hingga menjadi tokoh pergerakan di berbagai daerah Nusantara.

Baca Juga : Tikuluak Sapik Udang Filosofis dari Nagari Padang Magek

“Merantau bagi urang Minang adalah bentuk kedewasaan dan tanggung jawab. Di rantau, mereka belajar mandiri, lalu kembali membawa ilmu dan pengalaman untuk membangun kampung halaman,” ujar sejarawan Universitas Andalas, Dr. Erwin Saputra, Senin (28/10/2025).

Semangat merantau inilah yang membuat budaya Minang tersebar luas, tidak hanya di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Medan, dan Pekanbaru, tetapi juga menyeberang ke Semenanjung Malaya.

Jejak di Malaysia dan Thailand Selatan

Di Malaysia, pengaruh budaya Minangkabau sangat terasa, terutama di Negeri Sembilan. Struktur sosial dan adat di wilayah itu bahkan mengadopsi sistem matrilineal seperti di Minangkabau, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ibu. Arsitektur rumah gadang, adat pernikahan, serta bahasa Melayu Negeri Sembilan juga memperlihatkan kemiripan kuat dengan budaya asalnya di Sumatera Barat.

“Hubungan budaya ini sudah ada sejak abad ke-15, saat gelombang perantau Minang menetap di Semenanjung untuk berdagang dan bertani. Mereka membawa adat, bahasa, serta nilai-nilai sosial yang kemudian berbaur dengan masyarakat setempat,” jelas Erwin.

Jejak serupa juga ditemukan di kawasan selatan Thailand, khususnya di wilayah Satun dan Patani, di mana komunitas Minangkabau berperan penting dalam perkembangan ekonomi lokal dan penyebaran Islam.

Pelestarian Budaya di Tengah Modernisasi

Meski banyak perantau telah beradaptasi dengan kehidupan modern dan budaya lokal di tempat baru, nilai-nilai dasar Minangkabau seperti adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah tetap dijaga. Komunitas perantau mendirikan berbagai organisasi seperti Ikatan Keluarga Minang (IKM) dan Persatuan Negeri Sembilan-Minangkabau yang aktif menggelar kegiatan budaya, seni tari, kuliner, dan pendidikan.

“Anak-anak muda di rantau kini banyak yang belajar silat Minang, randai, hingga memasak rendang sebagai upaya menjaga akar budaya,” kata Ketua IKM Malaysia, Zulfiqar Dt. Sati.

Tradisi rantau yang diwariskan turun-temurun telah menjadikan masyarakat Minangkabau sebagai duta budaya yang memperkenalkan kearifan lokal Nusantara ke mancanegara. Melalui semangat merantau dan gotong royong, jejak budaya Minang terus hidup — dari ranah datar di Sumatera Barat hingga dataran tinggi Negeri Jiran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.