NEWS RANTAU – Kehadiran Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) kini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Tahun 2025 menjadi momentum penting ketika efek berganda dari pembangunan tol tersebut mulai nyata, baik di sektor ekonomi, sosial, maupun mobilitas masyarakat.

Akses Lebih Cepat, Mobilitas Meningkat
Baca Juga : Astra Benamkan Investasi Jangka Panjang, Bangun Sekolah di NTT
Sejak terkoneksi dengan ruas Tol Trans-Sumatera, perjalanan menuju Rantau Prapat dari kota-kota besar di Sumatera Utara menjadi lebih singkat. Waktu tempuh yang sebelumnya bisa mencapai 7–8 jam kini dapat dipangkas hingga separuhnya. Kondisi ini membuat mobilitas barang, jasa, dan manusia semakin efisien, sekaligus memperkuat posisi Rantau Prapat sebagai simpul perdagangan di jalur Sumatera bagian utara.
Dorongan Ekonomi Lokal
Efek ekonomi sudah terlihat dari meningkatnya aktivitas perdagangan dan investasi. Sektor UMKM di Rantau Prapat mendapat keuntungan dari akses tol karena distribusi produk lebih cepat ke pasar regional maupun antarprovinsi. Produk unggulan seperti pertanian, perkebunan kelapa sawit, dan hasil olahan makanan kini lebih mudah dipasarkan.
Selain itu, keberadaan tol juga menarik minat investor untuk membangun hotel, rumah makan, hingga rest area di sekitar pintu keluar tol. Hal ini tidak hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Pariwisata Ikut Terdongkrak
Tol Trans-Sumatera turut membuka peluang besar bagi sektor pariwisata Labuhanbatu. Akses mudah membuat destinasi alam dan budaya di Rantau Prapat semakin dikenal wisatawan. Pemerintah daerah bahkan sudah menyiapkan program promosi pariwisata yang terintegrasi dengan akses tol. Dengan begitu, kota ini berpotensi menjadi hub wisata di pantai timur Sumatera Utara.
Efek Sosial dan Pembangunan Kawasan
Selain ekonomi, pembangunan tol juga memberikan efek sosial. Akses kesehatan dan pendidikan semakin mudah karena transportasi lebih lancar. Mobilitas masyarakat menuju kota besar seperti Medan, Pekanbaru, dan Padang kini lebih cepat, sehingga memperluas kesempatan pendidikan tinggi maupun peluang kerja.
Tak hanya itu, pembangunan kawasan sekitar pintu tol turut berkembang. Lahan yang sebelumnya tidak produktif kini mulai dilirik sebagai kawasan perumahan, industri, hingga pusat logistik. Efek ini menjadi bukti nyata bahwa tol tidak hanya mempermudah perjalanan, tetapi juga menciptakan efek multiplikasi pembangunan.
Harapan ke Depan
Pemerintah daerah bersama masyarakat berharap konektivitas Tol Trans-Sumatera terus dilanjutkan hingga menyambung ke berbagai kota di Sumatera. Dengan begitu, manfaat yang dirasakan Rantau Prapat dapat semakin luas dan berkelanjutan.
“Tol ini membuka peluang besar bagi Rantau Prapat untuk tumbuh menjadi kota perdagangan dan jasa yang lebih maju,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan semakin terhubungnya Rantau Prapat melalui Jalan Tol Trans-Sumatera, kota ini kini berdiri di jalur strategis pembangunan Sumatera. Efek berganda dari tol semakin nyata, menjadikan Rantau Prapat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah pantai timur Sumatera Utara.








